Liputan Senja – Mitos Diabetes: Mengurai Kebenaran di Balik Diabetes Kering dan Diabetes Basah, Diabetes adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia. Namun, ada kebingungan yang umum terjadi di kalangan masyarakat tentang terminologi yang digunakan untuk menggambarkan kondisi diabetes. Salah satu perdebatan yang umum adalah apakah ada istilah “diabetes kering” dan “diabetes basah”. Dalam dunia medis, sebenarnya tidak ada istilah tersebut. Mari kita telaah lebih lanjut untuk memahami perbedaan antara mitos dan kenyataan tentang diabetes.
1. Tidak Ada yang Namanya Diabetes Kering atau Diabetes Basah
Meskipun mungkin terdengar akrab di telinga, istilah “diabetes kering” dan “diabetes basah” sebenarnya tidak digunakan dalam praktik medis. Diabetes adalah kondisi kronis yang mempengaruhi cara tubuh menggunakan gula darah (glukosa). Ada beberapa jenis diabetes, yang utama adalah tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Ketiga jenis ini memiliki karakteristik dan penyebab yang berbeda, tetapi semuanya memiliki satu kesamaan: peningkatan kadar glukosa dalam darah.
2. Mengurai Penyebab dan Dampak Luka pada Penderita Diabetes
Penderita diabetes sering mengalami masalah luka yang sulit sembuh, terutama di bagian kaki. Istilah “diabetes basah” sering digunakan untuk menggambarkan kondisi ini, tetapi sebenarnya tidak ada korelasi medis yang jelas antara diabetes dan “kebasahan”. Yang ada adalah sejumlah faktor yang menyebabkan luka pada penderita diabetes sulit sembuh, seperti buruknya sirkulasi darah, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan kerusakan saraf.
3. Faktor Penyebab Luka Sulit Sembuh pada Penderita Diabetes
- Buruknya Sirkulasi Darah: Diabetes dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri, menghambat aliran darah ke bagian tubuh yang terluka dan menghalangi suplai nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk proses penyembuhan.
- Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh: Tingginya kadar gula darah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi. Infeksi yang berkembang pada luka bisa memperlambat proses penyembuhan.
- Kerusakan Saraf: Neuropati, atau kerusakan saraf, adalah komplikasi umum diabetes. Kondisi ini menyebabkan mati rasa atau kehilangan sensasi di kaki dan tangan, yang membuat penderita diabetes kurang sadar terhadap luka yang mungkin terjadi.
Jangan lupa kunjungi artikel sebelumnya 10 Destinasi Kuliner Terbaik di Bangkok Thailand
Penanganan dan Pencegahan Luka pada Penderita Diabetes
Perawatan luka pada penderita diabetes harus dilakukan dengan hati-hati dan disertai dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Bersihkan luka secara teratur, hindari tekanan berlebih pada area yang terluka, dan perhatikan tanda-tanda infeksi. Selain itu, tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan kaki, menghindari sepatu sempit, dan memeriksa kaki setiap hari sangatlah penting untuk mencegah luka.
Mengakhiri Kebingungan
Meskipun terminologi seperti “diabetes kering” dan “diabetes basah” mungkin terdengar familiar, penting untuk memahami bahwa istilah-istilah ini tidak digunakan dalam pengobatan medis. Yang lebih penting adalah memahami jenis diabetes yang dimiliki seseorang dan bagaimana mengelola kondisinya dengan tepat. Dengan memahami penyebab dan penanganan luka pada penderita diabetes, kita dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka dan mencegah komplikasi serius yang mungkin timbul.