Liputan Senja – 9 Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner, Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan kondisi yang umum terjadi dan seringkali menjadi penyebab kematian yang signifikan di berbagai belahan dunia. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi risiko terjadinya PJK adalah langkah pertama yang penting untuk mencegah dan mengelola kondisi ini dengan efektif. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci sembilan faktor risiko utama yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena PJK.
9 Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
1. Kebiasaan Merokok
Merokok telah lama diketahui sebagai salah satu penyebab utama PJK. Nikotin dan karbon monoksida dalam rokok dapat merusak dinding arteri, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan pembentukan plak di arteri, yang semuanya berkontribusi pada risiko PJK. Pada kenyataannya, lebih dari 30% dari serangan jantung yang terjadi adalah pada perokok aktif.
2. Kolesterol Tinggi
Kolesterol yang tinggi, terutama LDL atau “kolesterol jahat”, dapat meningkatkan risiko terjadinya PJK. Kolesterol LDL memiliki kecenderungan untuk menempel pada dinding arteri, membentuk plak yang akhirnya dapat menyumbat aliran darah. Oleh karena itu, mengendalikan kadar kolesterol melalui pola makan sehat dan gaya hidup aktif sangat penting untuk mencegah PJK.
3. Diabetes
Penderita diabetes memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena PJK. Tingkat gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak dinding arteri dan mempercepat pembentukan plak. Oleh karena itu, pengelolaan diabetes yang baik sangat penting dalam pencegahan PJK.
4. Penggumpalan Darah
Penggumpalan darah atau trombosis pada arteri koroner dapat menghambat aliran darah ke jantung, menyebabkan serangan jantung. Faktor lain, seperti peradangan, kolesterol tinggi, dan stres, dapat mempercepat proses penggumpalan darah ini.
5. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi, terutama tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg, dapat meningkatkan risiko PJK. Tekanan darah tinggi memaksa jantung bekerja lebih keras, yang pada gilirannya dapat merusak arteri koroner dan mempercepat pembentukan plak.
Jangan lupa kunjungi artikel sebelumnya Mitos Diabetes: Mengurai Kebenaran di Balik Diabetes Kering dan Diabetes Basah
6. Obesitas
Obesitas dapat meningkatkan risiko PJK melalui beberapa mekanisme. Selain meningkatkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, obesitas juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan merusak dinding arteri. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan olahraga teratur penting untuk mencegah PJK.
7. Faktor Genetik
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam risiko PJK seseorang. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan riwayat keluarga PJK memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini. Namun, gaya hidup sehat juga dapat memodifikasi dampak genetik ini.
Pencegahan dan Pengelolaan
Untuk mengurangi risiko PJK, langkah-langkah pencegahan dan pengelolaan yang tepat diperlukan:
- Berhenti merokok atau tidak mulai merokok.
- Mengadopsi pola makan sehat yang rendah lemak jenuh dan kolesterol.
- Menjaga berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan olahraga teratur.
- Mengelola diabetes dengan baik dengan mengontrol gula darah.
- Memantau tekanan darah secara teratur dan mengontrolnya dengan obat atau perubahan gaya hidup.
- Melakukan olahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan jantung dan arteri.
- Menghindari stres yang berlebihan dan mengembangkan strategi untuk mengelolanya.
PJK adalah masalah serius yang memengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Namun, dengan menyadari dan mengelola faktor risiko yang dapat dikendalikan, seperti merokok, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi, serta menerapkan gaya hidup sehat secara konsisten, risiko terkena PJK dapat dikurangi secara signifikan. Konsultasikan dengan profesional medis untuk rencana pencegahan dan pengelolaan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.